Setiap perkara yang menyentuh kehidupan manusia baik kehidupan didunia
maupun di akhirat telah diperincikan Allah dalam Al-Qur’an. Allah tidak pernah
membiarkan hambaNya hidup tanpa panduan dan petunjuk. Maka setiap inci
perbuatan manusia, akan dihitung dan dinilai serta diperlihatkan
seadil-adilnya.
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dapat dilihatnya (dalam suratan amalnya). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah,niscaya akan dilihatnya (dalam suratan amalnya).” (QS. AZ-Zalzalah,ayat 7-8)
Tutur kata adalah antara perbuatan yang sukar dikawal. Manusia berupaya
untuk menuturkan apa saja kata-kata berdasarkan dorongan hati, nafsu dan akal.
Setiap apa yang dikatakan, sesungguhya ia tidak terlepas dari catatan malaikat
yang memperhatikan setiap gerak-gerik serta tingkah laku. “tiada suatu ucapan
pun yang diucapkan melainkan ada disampingnyamalaikat pengawas yang selalu
hadir.” (Qs. Qaaf,ayat 18). Dengan hanya menggunakan kata-kata yang baik dan
benar, secara mudah orang di luar sana akan terpikat dengan keindahan serta
kebenaran Islam.
Bahkan Allah memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menemui Fir’aun
sebagai satu cara menyeru ke jalan Allah, lalu diperintah keduanya menuturkan
kata-kata lembut, bukan dengan angkuh dan keminter. “Pergilah kamu berdua
kepada Fir’aun, sesungguhnya dia sudah melampaui batas, maka berbicaralah kamu
berdua kepadanya dengan lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.
Kata-kata yang baik, benar dan lemah lembut bukan saja mencerminkan pribadi
yang cemerlang, tetapi juga mencerminkan keindahan Islam.
Marilah meningkatkan diri dengan menjaga tutur kata supaya tidak menyumbang
pada tercetusnya berbagai masalah ummat. Kata yang baik, bukan sekedar susunan
perkataan indah atau memuji, tetapi bersifat benar dan jauh dari segala bentuk
tipu daya dan kedzaliman. “Wahai orang beriman, bertaqwalah kamu kepada Alah
dan katakanlah perkataan yang benar.” (Qs Al-Ahzab, ayat 70). Pada akhirnya,
dengan izin Allah kehidupan kita akan bertambah baik dan dihiasi akhlak mulia,
menepati tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW yaitu untuk menyempurnakan akhlak
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar