Sabtu, 23 Januari 2016

Belajar

Lihat saja para sahabat di zaman awal Islam, apa saja yang diajar oleh Rasulullah mereka dapat faham dengan banyak, luas dan mendalam. Segala yang mereka peroleh dari Rasulullah mampu dikembangkan, dikait, dikias dan disyarah hingga ia menjadi satu sumber yang lengkap dan menyeluruh. Berdasarkan ilmu yang diajar oleh Rasulullah itu juga para sahabat
berupaya mentafsir dan mengembangkan ayat-ayat Al-Quran.

Rasulullah s.a.w sendiri memang percakapannya ringkas dan pendek tapi isinya padat. Baginda tidak bercakap terlalu panjang dalam suatu perkara. Untuk dapat faham banyak dari ilmu dan matan, ilmu mesti difikir-fikirkan. Sebaiknya dimudzakarah dan dibincangkan sama-sama. Dengan cara ini, ilmu yang matan ini akan bercabang dan berkembang. Imam Syafie rahimaullah pernah berkata: “Ilmu itu hidup dengan mudzakarah”.

Hakikatnya dalam ilmu ada ilmu, dan dalam ilmu kita boleh dapatkan penambahan ilmu. Semakin banyak yang kita tahu, semakin banyak pula yang kita tak tahu. Subhanallah! Luasnya ilmuMu. Daya fikir pula akan lebih tajam dengan roh atau hati yang bersih yang biasa terhubung dengan Allah. Bila roh dan hati itu bersih, Allah akan mudahkan bagi menyelami dan memahami perkara yang berkait dengan ilmu. Itu sebabnya di zaman kegemilangan Islam dikalangan para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, dan banyak lagi, yang dapat menguasai berbagai bidang ilmu. Bukan sebatas ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Islam bahkan ilmu-ilmu keduniaan seperti ilmu falsafah, matematik, perobatan, astronomi, ketentaraan dan banyak lagi yang dapat dikuasai.

Dalam pada itu banyak dari kalangan mereka yang dapat menguasai berbagai ilmu dalam satu masa. Padahal sebelum Islam mereka hanyalah pengembala-pengembala kambing dan ilmu tentang kambing sajalah yang mereka tahu.

Berkat bimbingan dan didikan Rasulullah menjadikan mereka terbina,hati dan ruh mereka bersih lantas akal mereka mudah untuk memahami, menyaring, mengupas dan menterjemahkan berbagi ilmu dari tamadun Yunani dan Persi. Selepas itu mereka pula yang menambah dan menyumbangksn ilmu-ilmu tersebut kepada penemuan baru hingga negara Islam menjadi pusat ilmu bagi semua bangsa pada waktu itu.

Ya Allah ya Tuhan kami, kami berlindung denganMu dari ilmu yang tidak bermanfaat , hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dimakbulkan. Aaamin ya Rabb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar