Lihat saja para sahabat di zaman
awal Islam, apa saja yang diajar oleh Rasulullah mereka dapat faham dengan
banyak, luas dan mendalam. Segala yang mereka peroleh dari Rasulullah mampu
dikembangkan, dikait, dikias dan disyarah hingga ia menjadi satu sumber yang
lengkap dan menyeluruh. Berdasarkan ilmu yang diajar oleh Rasulullah itu juga
para sahabat
berupaya mentafsir dan mengembangkan ayat-ayat Al-Quran.
Rasulullah s.a.w sendiri memang
percakapannya ringkas dan pendek tapi isinya padat. Baginda tidak bercakap
terlalu panjang dalam suatu perkara. Untuk dapat faham banyak dari ilmu dan
matan, ilmu mesti difikir-fikirkan. Sebaiknya dimudzakarah dan dibincangkan
sama-sama. Dengan cara ini, ilmu yang matan ini akan bercabang dan berkembang.
Imam Syafie rahimaullah pernah berkata: “Ilmu itu hidup dengan mudzakarah”.
Hakikatnya dalam ilmu ada ilmu,
dan dalam ilmu kita boleh dapatkan penambahan ilmu. Semakin banyak yang kita
tahu, semakin banyak pula yang kita tak tahu. Subhanallah! Luasnya ilmuMu. Daya
fikir pula akan lebih tajam dengan roh atau hati yang bersih yang biasa
terhubung dengan Allah. Bila roh dan hati itu bersih, Allah akan mudahkan bagi
menyelami dan memahami perkara yang berkait dengan ilmu. Itu sebabnya di zaman
kegemilangan Islam dikalangan para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, dan banyak
lagi, yang dapat menguasai berbagai bidang ilmu. Bukan sebatas ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan Islam bahkan ilmu-ilmu keduniaan seperti ilmu falsafah, matematik,
perobatan, astronomi, ketentaraan dan banyak lagi yang dapat dikuasai.
Dalam pada itu banyak dari
kalangan mereka yang dapat menguasai berbagai ilmu dalam satu masa. Padahal
sebelum Islam mereka hanyalah pengembala-pengembala kambing dan ilmu tentang
kambing sajalah yang mereka tahu.
Berkat bimbingan dan didikan Rasulullah
menjadikan mereka terbina,hati dan ruh mereka bersih lantas akal mereka mudah
untuk memahami, menyaring, mengupas dan menterjemahkan berbagi ilmu dari
tamadun Yunani dan Persi. Selepas itu mereka pula yang menambah dan menyumbangksn
ilmu-ilmu tersebut kepada penemuan baru hingga negara Islam menjadi pusat ilmu
bagi semua bangsa pada waktu itu.
Ya Allah ya Tuhan kami, kami
berlindung denganMu dari ilmu yang tidak bermanfaat , hati yang tidak khusyuk,
nafsu yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dimakbulkan. Aaamin ya Rabb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar